
Anakku,
Saat Aku menjadi Tua, Kuharap kau memahami dan bersabar menghadapiku.
Jika suatu saat aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup di meja
karena penglihatanku mulai kabur, Kuharap kau tidak membentakku. Orang
tua itu sensitif.
Saat pendengaranku memburuk dan tidak dapat mendengar apa yang kau
katakan, Kuharap kau tidak memanggilku "Tuli", tolong ulangi apa yang
kau katakan atau tuliskanlah.
Maafkan Aku, anakku.
Aku menjadi Tua.
Saat lututku menjadi lemah, Kuharap kau bisa sabar membantuku berdiri,
sama seperti saat Aku membantumu dulu ketika kau kecil, ketika mulai
belajar berjalan.
Tolong bersabarlah padaku, saat Aku terus-menerus berbicara seperti
kaset rusak, Kuharap kau tetap mendengarkanku, tolong jangan
memperolokku atau muak mendengarkanku.
Ingatkah kau ketika kau kecil dan ingin sebuah balon? Kau terus-menerus merengek sampai kau dapat yang kau inginkan.
Tolong maafkan bauku. Bauku seperti orang tua. Tolong jangan memaksaku
mandi. Tubuhku lemah. Orang tua mudah sakit jika mereka kedinginan.
Kuharap Aku tidak membuatmu jijik.
Ingatkah kau ketika kau kecil? Aku harus mengejarmu karena kau tidak ingin mandi.
Kuharap kau bisa bersabar denganku, ketika aku selalu menjadi cerewet.
Itu semua bagian dari menjadi tua. Kau akan mengerti ketika kau tua
nanti.
Dan jika kau mempunyai waktu luang, Kuharap kita bisa jalan-jalan, meski
hanya untuk beberapa menit saja, Aku selalu sendirian selama ini dan
tidak ada yang bisa kuajak ngobrol.
Aku tahu kau sibuk dengan pekerjaanmu. Bahkan jika kau tidak tertarik
dengan ceritaku, tolong luangkanlah waktumu untuk mendengarkanku.
Belum ada tanggapan untuk "Surat Dari Ibu & Ayah Untuk Anaknya"
Posting Komentar